Bakso Adek Gemoy untuk Cinta Sejati

Malam itu hujan turun perlahan, mengguyur aspal yang menghantam di bawah sorotan lampu jalan. Saya baru saja pulang dari bengkel ketika istri saya, dengan suara lembut namun penuh harap, berkata, " Sayang, aku lagi pingin banget Bakso Adek Gemoy. Yang di Tiktok itu loh. Penasaran banget rasanya."

Saya tersenyum kecil. Sudah lama dia menyebut-nyebut bakso itu, tapi belum sempat saya wujudkan permintaannya. Entah kenapa malam itu terasa pas. Mungkin karena ssya melihat matanya berbinar, atau mungkin karena hati saya tergerak oleh cinta yang sederhana namun dalam. Saya mengambil kunci motor dan jaket, lalu berkata, " Tunggu ya, saya carikan."

Dengan bantuan peta digital dan sedikit tanya-tanya di grup WhatsApp teman-teman, saya meluncur menuju lokasi warung Bakso Adek Gemoy yang katanya legendaris. Perjalanan singkat 20 menit dari rumah. Tapi demi seseorang yang selalu setia di sisi saya lebih jauh pun saya akan berjuang.

Sesampainya di sana, antrean mengular. Banyak pasangan muda, keluarga dan para pemburu kuliner yang tak ingin ketinggalan mencicipi kelezatan bakso viral ini. Aroma kuah kaldu langsung menyergap hidung, hangat dan mengundang. Saya menunggu dengan sabar, membayangkan wajah istri yang akan tersenyum saat melihat saya pulang membawa oleh-oleh favoritnya.

Akhirnya tiba giliran. Saya memesan satu porsi IGA yang harga 50 k, dan tentu saja sambal pedas khas Adek Gemoy yang katanya bisa bikin keringat bercucuran. Di bungkus rapi, saya simpan hati-hati di dalam plastik agar tetap hangat.

Perjalanan pulang terasa lebih ringan, seolah rintik hujan pun ikut bersenandung bersama detak hati saya yang tak sabar melihat reaksinya. Saat saya tiba di rumah, dia menyambut dengan tatapan heran.

Saya mengeluarkan bungkusan itu sambil tersenyum. " Untuk istri tercinta yang sudah lama ingin Bakso Adek Gemoy,"

Matanya membulat. " Sayang ? Ya ampun sayang rela jauh-jauh dan kehujanan buat beli ini?

Saya mengangguk. Dia langsung memeluk saya erat, lalu membuka bungkusnya dan mencicipi satu sendok. Senyum dan binar matanya mengatakan segalanya.

Malam, bukan hanya semangkuk bakso yang menghangatkan tubuh kami. Taoi juga cinta, perhatian dan usaha kecil yang berarti besar. Dan saya tahu, dalam kehidupan rumah tangga, kadang cinta itu sederhana membawakan bakso yang lama diidamkan.