SLC-S25/W2-Movie Snapshots|Book to Screen (Ayat-Ayat Cinta)"

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Senang rasanya pada minggu ini saya berkesempatan untuk mengikuti SLC|S25W2 ini dengan tema "Movie Snapshots |Book to Screen di bawah pengajaran guru kami @ruthjoe. Berikut uraian tugas

Menurut Anda, apakah suatu ide lebih baik ditulis sebagai buku/novel atau diperankan sebagai film? Mana yang lebih Anda sukai?

Sebuah ide atau cerita terkadang akan lebih baik jika di filmkan dan terkadang akan jauh lebih baik jika di tulis dalam bentuk buku atau novel. Tergantung kepada si penikmat cerita tersebut, sebagian besar orang sangat malas membaca tentunya orang yang malas membaca mereka akan menyukai di filmkan. Sebaliknya bagi yang hobi atau suka membaca maka akan lebih menyenangkan jika di tulis dalam bentuk buku atau novel.

Saya pribadi lebih menyukai membaca novel di dibandingkan dengan menonton filmnya. Ada beberapa alasan mengapa saya lebih menyukai membaca novel dibandingkan dengan menonton film, beberapa alasan saya sebagai berikut :

1. Imajinasi saya bebas : dengan membaca novel saya bebas membayangkan bagaimana wajah tokoh dan suasana dalam cerita. Misalkan dalam bacaan sepasang kekasih sedang duduk di taman, maka saya dapat membayangkan bagaimana indahnya taman tersebut.

2. Menjiwai perasaan tokoh : Disaat sedang membaca novel pada saat tokoh sedang bersedih atau gembira maka perasaan saya yang bermain, saya dapat ikut bersedih dan ikut bergembira sesuai dengan karakter tokoh. Saya bebas berekspresi seperti apa, saya bebas membayangkan tingkat sedih dan gembira tokoh. Saya memainkan perasaan saya untuk mewakili perasaan tokoh.

3. Waktu membaca bebas tidak terikat dengan waktu : Satu novel saya bisa menghabiskan dalam waktu sesuai dengan keinginan saya, terkadang jika novel yang saya baca sangat menyentuh hati saya , maka saya akan memperlambat bacaan seakan-akan saya tidak mau mengakhiri cerita ini.

4. Menambah kosakata baru dan meningkatkan literasi membaca saya. banyak sekali kosakata baru yang saya dapatkan ketika membaca novel. membaca novel juga dapat meningkatkan kecepatan membaca saya. Dan hal ini sangat berpengaruh kepada kehidupan sehari-hari terutama dalam pekerjaan.

Tonton film apa pun yang diadaptasi dari buku atau novel :

Film : Ayat-Ayat Cinta
Sutradara : Hanung Bramantyo
Tahun rilis : 2008
Gender : Drama romantic religi
Adaptasi dari Novel : Habiburrahman El Shirazy ( Best Seller)

Film Ayat-ayat cinta mengisahkan tentang seorang mahasiswa yang bernama Fahri bin Abdillah berasal dari Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Fahri dikenal dengan sosok yang ganteng, pandai, taat beragama, baik hati dan juga laki-laki yang selalu menjaga diri dari pergaulan bebas.

Pada saat sedang menempuh pendidikan atau kuliah di Mesir ternyata Fahri dikelilingi oleh wanita-wanita yang diam-diam menaruh hati atau mencintai Fahri. Di antara wanita-wanita yang mencintai Fahri :

1. Maria, seorang gadis cantik yang tinggal bertetangga dengan Fahri, Maria beragama Kristen namun sangat menghormati Fahri dan menyukai Fahri.

2. Nurul, Gadis cerdas yang juga kuliah di Mesir dan seorang anak Kiai yang berasal dari Indonesia juga menyukai Fahri.

3. Noura , gadis mesir yang hidup dalam kekerasan dan juga menyukai Fahri.

4. Aisha, seorang gadis yang sangat cantik, anggun dan juga taat beragama dan menjadi istri Fahri.

Puncak konflik film Ayat-Ayat Cinta pada saat Fahri difitnah melakukan pelecehan terhadap Noura dan akhirnya di penjara. Di situlah kesabaran, cinta dan keimanan Fahri di uji. Maria yang diam-diam mencintai Fahri akhirnya memeluk agama Islam demi dapat membantu Fahri bebas dari tuduhan pelecahan terdapat Noura.

Singkat cerita Fahri bebas dan kembali bersatu bersama Aisha dan mereka hidup bahagia.

Dari film yang Anda tonton di atas, apa yang dapat Anda katakan mengenai kekuatan dan kelemahan film tersebut jika dibandingkan dengan buku/novelnya.

Kelebihan Film di Bandingkan Novel

1. Lokasi syuting film ayat-ayat cinta Mesir sesuai dengan lokasi dalam novel, jadi pembaca dapat melihat langsung lokasi dalam cerita.
2. Sosok Fahri mampu menggambarkan cerita dalam novel, sangat cocok di perankan oleh Fedi Nuril.
3. Visualisasi kamera, sountrack music dan peran beberapa tokoh mampu membuat film ini bagus dan mudah di pahami oleh penonton terutama bagi yang belum membaca novel.

Kekurangan Film di Bandingkan Novel

1. Durasi film sangat pendek atau sederhana, sehingga ada bagian-bagian yang penting dari novel ditinggalkan. Bagi yang sudah membaca novel tentunya akan sangat kecewa.

2. Sosok maria dalam film sangat singkat di tampilkan sedangkan dalam novel sangat detail bahkan saat maria secara diam-diam mempelajari Islam.

Saya pribadi, saya sudah membaca novel Ayat-ayat cinta jauh sebelum novel ini dijadikan film. Dan saya sangat menyukai membaca novelnya dibandingkan dengan menonton filmnya. Namun, bagi yang menonton film ini sebelum membaca novelnya, film ini sangat bagus bagi mereka. Ini pengalaman saya nonton bersama teman yang belum membaca novelnya, bahkan teman saya sampai menangis terharu.

Demikian partisipasi saya dalam mengikuti SLC|S25 W2 , saya juga ingin mengundang tiga teman saya untuk dapat berpartisipasi bersama saya :
🔸@lil-albab
🔸@fantvwiki
🔸@sriiza