Jebakan Kenikmatan Semu

Pak Herman selalu merasa hidupnya penuh warna. Setiap malam, ia duduk di kursi kesayangannya, menikmati segelas minuman dan sebatang rokok. Ia tertawa lepas, merasa bahwa kebiasaan ini membuatnya lebih rileks dan bahagia.

Namun, tanpa ia sadari, ada sesuatu yang bersembunyi di balik asap rokok dan tegukan alkoholnya. Setiap tarikan napasnya membawa racun perlahan-lahan masuk ke dalam tubuhnya. Di dalam dirinya, organ-organ berteriak meminta tolong, sementara kesehatannya semakin menurun tanpa ia sadari.

Di sudut pikirannya yang mulai tersadar, muncul gambaran sosok kecil menyeramkan—seperti iblis kecil yang berusaha melarikan diri. Itu adalah simbol kesehatan yang semakin terkikis oleh kebiasaannya.

Hari demi hari berlalu, dan Pak Herman mulai merasa ada yang tidak beres. Napasnya semakin berat, kepalanya sering pusing, dan tubuhnya terasa lelah bahkan tanpa melakukan apa pun. Ia mulai bertanya-tanya, apakah kesenangan sesaat ini benar-benar sebanding dengan harga yang harus ia bayar nanti?

Mungkin sudah saatnya ia melepaskan jebakan kenikmatan semu ini sebelum semuanya terlambat.