Raksasa di Tanah Liliput
Laut yang ganas telah mengombang-ambingkan kapal Lemuel Gulliver hingga ia terdampar di daratan yang asing. Ia pingsan di tepi pantai, kelelahan setelah berjuang melawan gelombang. Ketika ia membuka mata, sinar matahari yang menyilaukan menyambutnya, tetapi ada sesuatu yang aneh. Tubuhnya terasa berat, seolah terikat oleh ratusan tali tipis.
Ia menoleh dan terkejut melihat makhluk-makhluk kecil setinggi jari manusia, berpakaian seperti prajurit dan bekerja sama mengikat tubuhnya dengan tali-tali kecil. Beberapa dari mereka membawa tombak mini yang diarahkan kepadanya, sementara yang lain memanjat ke tubuhnya menggunakan tangga kecil. Di kejauhan, tampak sebuah kota kecil dengan kastil menjulang, dikelilingi lautan orang-orang mungil yang menontonnya dengan kagum dan waspada.
Gulliver mencoba bergerak, tetapi tali-tali itu cukup kuat untuk menahannya. Para liliput berteriak, memperketat ikatan dan mempercepat upaya mereka untuk mengamankan makhluk raksasa yang tiba-tiba muncul di negeri mereka.
"Apa ini? Di mana aku?" gumam Gulliver, suaranya bergema di antara pasukan kecil itu, membuat mereka mundur beberapa langkah dengan ketakutan.
Namun, pemimpin mereka, seorang pria kecil dengan jubah kebesaran, mendekat dan berbicara dengan bahasa yang belum bisa ia pahami. Dengan isyarat, ia berusaha menenangkan Gulliver dan memberi isyarat agar ia tidak melawan. Gulliver akhirnya memutuskan untuk tidak bergerak, menyadari bahwa ia harus mendapatkan kepercayaan mereka jika ingin memahami dunia aneh ini.
Dan demikianlah dimulainya petualangan Gulliver di negeri Liliput, tempat di mana ia dianggap sebagai raksasa yang berbahaya—atau mungkin seorang dewa yang jatuh dari langit.