Sentuhan di Balik Jendela

Pagi itu, angin sejuk berhembus lembut melalui jendela yang setengah terbuka. Matahari mulai menyinari dedaunan hijau di luar, menciptakan bayangan yang bergerak pelan di lantai kayu. Di balik jendela, seorang anak kecil dengan sweter rajut berwarna hangat menyentuhkan tangannya ke kaca, menyelaraskan jemarinya dengan tangan besar di sisi lain.

Tangan itu milik ayahnya, yang selama beberapa bulan terakhir harus bekerja jauh dari rumah. Setiap pagi, sebelum berangkat, ia selalu menyempatkan diri berdiri di luar jendela, mengulurkan tangan untuk menemani putrinya meskipun hanya melalui kaca bening yang membatasi mereka.

"Papa selalu ada di sini," katanya dengan suara penuh kasih.

Anak itu tersenyum, merasa hangat meski udara pagi masih dingin. Walaupun terpisah oleh kaca, ia tahu bahwa cinta ayahnya tidak pernah jauh.

Hari itu, seperti biasa, mereka berbagi momen singkat tapi penuh makna—sentuhan kasih sayang yang tak terhalang jarak.