Cahaya dalam Lembaran Waktu
Di atas meja kayu tua, sebuah buku tebal terbuka, halamannya mulai menguning karena usia. Cahaya hangat dari lampu di belakangnya menciptakan bayangan lembut di permukaan kertas, seolah-olah kata-kata di dalamnya sedang menari di antara terang dan gelap.
Alya menatap halaman itu dalam hening. Buku ini bukan sekadar kumpulan kata-kata, melainkan warisan dari kakeknya—seorang lelaki bijak yang selalu berkata, "Di dalam buku, kau akan menemukan jawaban yang tidak bisa diberikan dunia."
Dulu, ia sering melihat kakeknya membaca di bawah sinar lampu yang sama, menyelami kisah-kisah penuh makna. Sekarang, giliran Alya yang membuka lembar demi lembar, merasakan kehangatan nostalgia yang menyelimuti dirinya.
Saat tangannya menyusuri teks yang tertera, ia menemukan sebuah catatan kecil di tepi halaman: "Jangan takut pada gelap, karena cahaya selalu ada bagi mereka yang mencarinya."
Alya tersenyum. Ia tahu bahwa bahkan dalam kebingungan hidupnya saat ini, buku ini tetap menjadi mercusuar kecil yang membimbingnya kembali ke jalan yang benar.
Malam terus berlanjut, tetapi ia tidak terburu-buru menutup bukunya. Sebab, di antara kata-kata yang berpendar dalam cahaya, ia menemukan ketenangan yang sudah lama ia rindukan.