pak wira

in #story4 months ago

soil-766281_1280.jpg

Di sebuah desa kecil yang subur, seorang petani tua bernama Pak Wira menggenggam segenggam tanah di tangannya. Ia menatapnya dengan penuh perhatian, merasakan teksturnya di antara jemarinya yang kasar akibat bertahun-tahun bekerja di ladang. Baginya, tanah bukan sekadar gumpalan debu, melainkan kehidupan itu sendiri.

Hari itu, ia sedang mengecek kondisi tanah di ladangnya, memastikan apakah sudah siap untuk ditanami. Hujan terakhir turun dua minggu lalu, membuat tanah ini sedikit kering, tetapi masih menyimpan kelembaban yang cukup dalam. Dengan pengalaman bertahun-tahun, Pak Wira tahu bahwa tanah ini butuh sedikit pupuk dan air agar kembali subur.

Di kejauhan, anaknya, Arman, memperhatikannya dengan penuh rasa ingin tahu. "Ayah, mengapa Ayah selalu memeriksa tanah dengan tangan?" tanyanya.

Pak Wira tersenyum, lalu menunjukkan tanah di tangannya kepada Arman. "Tanah ini adalah sumber kehidupan. Kalau kita mengenalnya dengan baik, kita akan tahu kapan harus menanam, kapan harus menyiram, dan kapan harus memberi pupuk. Setiap butir tanah menyimpan cerita tentang musim, hujan, dan tanaman yang pernah tumbuh di sini."

Arman mengangguk, mulai memahami bahwa bertani bukan hanya soal menanam dan memanen, tetapi juga tentang memahami alam. Dengan semangat baru, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar lebih banyak dari ayahnya, agar kelak bisa menjaga ladang keluarga ini tetap subur dan penuh kehidupan.

Sort:  

Warning,

This user was downvoted or is blacklisted likely due to farming, phishing, spamming, ID theft, plagiarism, or any other cybercrime operations. Please do your due diligence before interacting with it.

If anyone believes that this is a false flag or a mistake, consider reaching the watchers on Discord.

Thank you,