BSI adalah bank plat merah dengan konsep orperasional berbasis syariah. Luar biasa gambaran awal tetang konsep managemen dari bank yang coba berbeda dengan bank konvemsional. Aceh yang notabennya melaksanakan syariat Islam tentu menerima bank syariah. Bahkan dengan SK gubernur menendang keluar semua bank konvensional yamg ada di Aceh. Selanjut seluruh bank yang beroperasional harus menjalankan konsep syariah dalam kegiatan pelayanan jasanya. BSI menjadi bank yang paling dominan keberadaannya di Aceh selain bank Aceh. Tetapi dengan menjadikan diri bank yang dominan tidak serta merta BSI melakukan managemen yang baik untuk memberikan pelayanannya. Ini adalah gambaran bagaimana masyarakat harus antri berjam-jam karena kurangnya SDM BSI yang memberikan pelananan.

Masyarakat yang menerima layanan jasa perbankkan tentu tidak punya pilihan. Biasanya untuk satu kota kecamatan saja bisa ada bank sampai 4 unit. Tetapi kali ini bank yang hadir untuk satu ibu kota kabupaten atau untuk satu ibu kota kecamatan hanya 1 unit cabang bank. Artinya masyarakat tidak punya pilihan lain selain menggunakan jasa pelayanan bank BSI.
Fenomena ini menjadi suatu yang delematis dihadapi masyarakat Aceh. Satu sisi ingin istikomah untuk menjalankan syariat islam. Disisi lain menerima layanan jasa perbankkan yang kurang maksimal dari bank syariah.
Antrian panjang udah jadi hal yang sering terjadi. Ditambah lagi kualitas sistem yang kurang baik.

Sudah saatnya ada perbaikan dari managemen BSI agar masyarakat menerima pelayanan yang baik. Keberadaan bank lain dengan konsep syariah perlu juga digalakkan oleh pemerintah daerah agar masyarakat punya pilihan untuk menggunakan jasa bank syariah.
Aceh perlu terus memajukan ekonomi masyarakat yang tentunya tidak lepas dari peranan bank. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik tentu perlu dibarengi dengan saranan prasarana dan kualitas SDM yang baik. Ayo BSI berbenah untuk kemajuan perbankkan sendiri dan kebaikan masyarakat.