Tahura Kedabuhan: Hening yang Tak Butuh Kata

Motor saya berhenti tepat di tikungan kecil sebelum tebing. Di depan dedaunan hijau yang tak terbatas. Kabut tipis menggantung di punggung bukit, dan suara deras air sungai mengalir dari kejauhan seperti bisikan alam yang lama tak terdengar.

Ini bukan sekadar tempat singgah. Ini pelarian tanpa niat untuk benar-benar lari.

Touring hari ini tak membawa saya ke warung kopi atau kota ramai. Tapi ke sepotong hutan yang diam-diam memeluk semua lelah saya.

Saya berdiri di tepi, melihat deras air menghantam batu, melihat pepohonan besar berdiri tenang walau langit murung di atasnya. Angin menyapa pelan, seperti teman lama yang tahu kapan harus bicara, kapan cukup menemani.

Catatan Touring:
Lokasi: Tahura Kedabuhan, Kota Subulussalam

Waktu: 14.14 WIB

Suasana: Sejuk, sunyi, hijau mendalam

Pikiran: “Kadang diam itu cukup. Hutan tahu itu lebih dulu dari manusia.”

Kamu pernah ke tempat yang membuatmu merasa "diam bukan berarti kosong"?
Kalau iya, kamu pasti mengerti betapa hutan dan touring itu sama-sama punya cara menyembuhkan.

🔁 Resteem dan follow kalau kamu juga rindu aroma hutan dan suara sungai alami.