Sebuah Hari Penuh Warna dan Kenangan

Sebuah pagi yang cerah, saya, istri dan anak-anak bersiap menghadiri pesta perkawinan abang sepupunya di Gampong moncrang kecamatan Syamtalira. Meski perjalanan cukup jauh dari tempat tinggal kami, semangat dan antusias tak terbendung. Ini adalah momen yang dinanti-nanti keluarga, terlebih bagi saya yang belum pernah bertemu langsung dengan keluarga besar dari pihak istri yang tinggal di sana.

Sesampainya di Gampong moncrang, suasana kampung begitu hidup. Rumah tempat acara berada penuh sesak dengan tamu, sanak keluarga dan tetangga yang turut merayakan. Dari kejauhan terdengar suara rapa'i dan lantunan syair Aceh yang mengiringi prosesi adat. Begitu kami masuk halaman rumah, aroma masakan khas Aceh langsung menyambut, kuah beulangong, daging rendang dan aneka kue tradisional tersaji menggoda.

Pesta ini bukan sekedar pesta, tapi juga ajang silaturahmi. Saya diperkenankan kepada banyak keluarga dari pihak istri, mulai dari paman, sepupu yang selama ini hanya saya dengar dari cerita. Mereka semua menyambut hangat, membuat saya merasa bukan orang asing. Saya pun mulai larut dalam suasana, ikut menyambut tamu, membantu sedikit dan tentu saja menikmati sajian istimewa.

Ketika malam menjelang, suasana berubah lebih santai. Lampu-lampu hias menyala di halaman, dan alunan musik tradisional diselingi hiburan lokal membuat para tamu enggan pulang. Anak-anak berlarian, orang tua berbincang dan muda-mudi bergiliran ber foto dengan pengantin.

Pulang dari pesta itu, saya membawa lebih dari sekedar perut kenyang. Saya membawa cerita, pengalaman budaya dan hubungan yang lebih dekat dengan keluarga istri. Pesta itu mengingatkan saya betapa indahnya keberagaman budaya di Indonesia, serta betapa pentingnya kebersamaan dalam sebuah perayaan.

Di Gampong moncrang, saya tak hanya menghadiri pernikahan, saya merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, sebuah keluarga yang hangat, sebuah budaya yang kaya,vdan kenangan yang akan selalu kuingat.