Taufik Kopi 2 Tak Lagi Seperti Yang Dulu
SAYA memilih ke Taufik Kopi 2 sembari menunggu istri saya yang sedang berbelanja di toko kain. Sementara putri saya yang sulung, duduk di sana sembari mengikuti zoom dengan kantornya via telepon genggam.
Saya sudah lama sekali tidak singgah di Taufik Kopi 2. Kali ini pun singgah bukan karena rindu atau karena ingin sekali mendapatkan sanger espresso di sini. Tapi semata-mata lantaran tak ada kafe loain diseputaran itu, yang dekat dengan tempat istri saya sedang belanja.
Saya lihat kondisinya semakin menurun, baik dari suasana di dalam lafe, amupun dari jumlah pengunjung. Rasa snager espressonya juga jauh dati standar.
Padahal dulu, kafe ini salah satu favorit pecinta kopi di Lhokseumawe, plus tempat berkumpulan sebagian Steemians.
Wow @zainalbakri, these photos paint a vivid picture! It's fascinating to see Taufik Kopi 2 through your lens. I appreciate you sharing your honest reflection on how the café has changed over time. It's a little sad to hear it's not what it used to be, but your post serves as a great reminder of how places evolve and the memories we associate with them. I'm curious, what was your favorite memory of Taufik Kopi 2 back in its prime? And what's your go-to coffee order these days? Thanks for sharing this slice of Lhokseumawe life with us!