Metode Hazton, Cara Menjaga Ketahanan Pangan Negara

Ketahanan pangan menjadi isu global yang sensitif saat ini, ditengah gejolak politik yang menyeret negara negara dalam perang dan kondisi cuaca yang tidak stabil menyebabkan negara negara berjuang untuk menjaga ketahanan pangan di negaranya masing-masing, menjamin ketersediaan makanan pokok bagi penduduknya menjadi prioritas utama.

Bagi negara Indonesia yang mengklaim dirinya sebagai negara tropis seharusnya menjadi salah satu lumbung pangan dunia tetapi dalam kenyataannya masing banyak kebutuhan pokok yang dimpor dari negara negara lain. Beras, Gula, Jagung, Kedelai, daging, susu dan garam masih menjadi komoditi yang setiap tahun kebutuhannya harus ditutupi dari import.

pada tahun 2022 di Lhokseumawe Aceh, mencoba menggunakan metode hazton dalam upaya meningkatkan produktifitas hasil padi, metode ini dikembangkan oleh Hazairin dan Anton Kamaruddin dari kalimantan Barat dan telah di uji coba di beberapa daerah di Indonesia dan berhasil meningkatkan produktifitas padi menjadi dua kali lipat bahkan lebih.

---

---

Lokasi lahan yang dipilih yaitu di lakasi lahan rawa cot trieng yang sebelumnya rawa rawa telah di rubah oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe menjadi sawah dengan luas demplot 5 ha, sebanyak 2 kelompok tani dilibatkan dalam ujicoba ini yang di berikan pelatihan dan difasilitasi oleh Bank Indonesia.

Untuk diketahui bahwa lahan rawa cot rieng menjadi harapan Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal namun dalam beberapa kali tanam produktifitas padi masih sangat kurang, berkisar antara 2,5 - 3,5 ton perhektar sehingga belum bisa memberikan kesejahteraan bagi petani.

---

---

ujicoba budidaya padi teknologi hazton ini di sambut antusias oleh petani, di dukung oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Komando Distrik Militer 0103 Aceh Utara mereka bersama-sama menyiapkan lahan, persemaian benih dan melakukan penanaman. Harapan akan meningkatnya hasil panen menjadi penyemangat bagi petani untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.

---

---

Setelah 100 hari dari masa tanam, kawan kawan steemit bisa melihat bagaimana bulir bulir padi hasil metode hazton, bulir padi yang dihasilkan lebih bernas, bulir hampa juga berkurang sehingga mutu gabah menjadi tinggi. Produktifitas padi yang dihasilkan dari 5 hektar lahan demplot mencapai 7 ton/ha.

Metode hazton setelah diujicobakan memiliki produktifitas yang tinggi, mudah ditanam, tahan terhadap hama tertentu dan mudah adaptasi, sedikit penyulaman dan penyiangan, panen lebih cepat, , mutu gabah tinggi dan rendemen beras kepala tinggi, disamping kelebihannya metode hazton juga memiliki beberapa kekurangan yaitu membutuhkan lebih banyak benih, lahan persemaian lebih luas, dan butuh lebih banyak pupuk yang dapat digolongkan biaya produksinya tinggi.

Menurut kami, metode Hazton ini menjadi salah satu solusi yang dapat diambil untuk meningkatkan produktifitas hasil padi sebagai sumber makanan pokok. Kelemahan dari metode ini tidak sebanding dengan hasil yang didapat oleh petani dan tujuan negara untuk menjaga ketahanan pangan lebih mudah terwujud.